Senin, 06 Juli 2009

Nikmatnya


Di tulis berdasarkan pengalaman Seorang Teman untuk kita renungkan

Sejak duduk di bangku sekolah dasar saya sudah terbiasa naik sepeda. Saya masih ingat betul merek, warna dan corak sepeda saya waktu itu. Kalau tidak salah merek BMX (apa BMX ini tipe, merek ??? ), warnanya putih dengan ukuran sedang. Pas banget untuk anak-anak seusia SD hingga SMP. Ayah saya membelikannya sebagai hadiah kelulusan.
Dengan sepeda itu saya berangkat dan pulang dari dan ke sekolah. Biasanya bareng dengan teman-teman. Asyik juga. Apalagi jika musim hujan tiba, naik sepeda dibawah guyuran hujan rasanya seperti seorang pembalab profesional. Wuzz !!! Jika ingat masa-masa seperti itu, rasanya saya ingin lekas-lekas pulang ke kampung halaman. Kadang, saya membangkitkan memori dengan mengunjugi sekolah SMP saya dulu, bersilahturohmi dengan guru-guru, tukang kebun, pak satpam, petugas perpustakaan, penjual di warung dan tentu saja melihat-lihat tempat parkir sepeda saya dulu.
Cerita tentang sepeda ini pernah saya utarakan pada seorang sahabat karib. Saya bilang ”Coba deh, kalo semua pada mau naik sepeda, tentu lebih hemat ya?” teman saya itu tiba-tiba menyeletuk ”Eh, jangan ngimpi...mana mau naik sepeda, gengsi dong. Mending khan naik angkot aja!”.
Jawaban seperti ini sudah sering saya dengar. Tak usah kaget, memang demikian keadaannya. Padahal jika kita mau jujur bersepeda bukan hanya hemat dan menyehatkan tetapi juga memberi manfaat ekologis lho. Tidak ada lagi polusi udara. Jalanan tidak akan macet. Apalagi untuk jarak tempuh pendek dan sedang, bersepeda sangat dianjurkan. Misalnya ke kampus, ke pasar, ke sekolah, dan berkunjung ke rumah teman. Apalagi ditengah-tengah harga BBM yang mahal seperti saat ini, berapa rupiah yang bisa kita save.
Dari sejumlah literatur yang pernah saya baca, di negara-negara eropa maju, seperti Jerman, Perancis dan Belanda masyarakat pengguna sepeda diberikan hak istimewa. Misalkan dengan menyediakan parkir khusus sepeda, juga jalur-jalur yang memang disediakan untuk kendaraan roda dua ini. Yang jelas mereka tidak lagi diperlakukan lagi sebagai pengguna jalan kelas dua. Pemerintah setempat sadar bahwa peningkatan populasi pengguna sepeda telah membawa dampak luar biasa bagi pengurangan kemacetan dan polusi udara. Di sana, ke kampus, ke kantor, ke sekolah dan ke tempat kerja dengan sepeda merupakan hal yang lumrah. Masing-masing instansi juga memiliki parkir khusus sepeda, semua ditata rapi. Dan yang paling penting, mereka tidak pernah gengsi untuk naik sepeda. Kapan kita bisa seperti itu?.(*)

Sabtu, 04 Juli 2009

Bekerja dengan Sepeda

oleh: Riyadi Mandola


Sudah menjadi keseharian masyarakat berangkat kerja mengendarai motor atau memanfaatkan jasa angkutan kota (angkot) dan bis kota. Namun belakangan ini berangkat kerja dengan mengayuh sepeda pun sudah mulai marak di kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya.

Seperti di Jakarta misalnya, kita sering melihat orang-orang yang bekerja berangkat mengayuh sepeda menuju kantornya masing-masing. Para anggota Bike to Work Indonesia misalnya, ada beberapa faktor yang mendorong mereka menggunakan sepeda sebagai sarana tranportasi menuju tempat kerja mereka. Polusi udara di Jakarta yang sudah sedemikian parah salah satunya.

Polusi di Kota Jakarta sudah sangat parah, begitupun dengan kota-kota di sekitarnya meskipun tidak separah di Jakarta. Seperti kita ketahui bersama Jakarta merupakan salah satu kota dengan polusi udara terparah di dunia. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti asap kendaraan bermotor yang volumenya sangat tinggi dan pembakaran sampah, asap-asap dari cerobong pabrik, belum lagi sangat kurangnya lahan hijau di Jakarta.

Dengan kondisi kota kita yang demikian parahnya dengan polusi yang sudah dalam tingkat membahayakan, ada baiknya kita membantu mengurangi polusi yang ada salah satunya dengan cara mengayuh sepeda.

Jika tempat kerja kita tidak terlalu jauh atau masih dapat di tempuh dengan bersepeda sebaiknya kita memakai alat transportasi yang menyehatkan ini. Sebenarnya kalau kita menyadari berangkat kerja dengan bersepeda banyak manfaatnya. Yang dapat kita rasakan langsung tubuh kita menjadi lebih sehat dan bugar sehingga kita menjadi lebih fit saat bekerja. Di samping mengurangi polusi udara serta membantu penghematan BBM dalam negeri ternyata bersepeda juga menyenangkan apalagi di waktu pagi saat kita berangkat kerja. Terlebih lagi jika kita bersepeda beramai-ramai seperti yang di lakukan oleh para anggota Bike to work Indonesia.

Setiap harinya saya berangkat kerja dengan bersepeda meskipun bisa ditempuh menggunakan sarana transportasi lain. Yang pasti saya rasakan saat itu, saya jadi lebih bersemangat untuk bangun pagi, mandi dan sarapan, setelah itu berangkat kerja.

Menyusuri jalan raya yang ramai dengan bersepeda terkadang ada kebanggaan tersendiri. Mungkin karena saya merasa telah membantu mengurangi polusi udara sekaligus ingin memasyarakatkan bekerja dengan bersepeda. Yah.. meskipun belum seberapa, terlebih lagi bila saya sudah melewati salah satu jalan raya yang tidak terlalu ramai dilewati kendaraan. Di sisi jalannya terdapat sungai Cisadane yang terbentang membelah kota Tangerang dan banyak terdapat pohon-pohon besar serta tanaman hijau yang sengaja di tanam warga sekitar. Hal ini membuat sepanjang jalan tersebut tampak asri dan teduh sehingga terasa segar saat bersepeda melewati jalan tersebut.

Saat pulang kerjapun entah kenapa saya merasa senang dan masih bersemangat meskipun rasa capek dan lelah sudah menyelimuti. Di tengah keramaian motor, angkot, kendaraan pribadi, truk, bus dan lainnya saya merasa enjoy aja dalam bersepeda. Terkadang ada beberapa titik kemacetan jika sudah sore, tapi dengan bersepeda saya bisa nyelip sana nyelip sini walau terkadang saya merasa begah juga dengan kemacetan, tapi tak apa karena memang sudah jadi rutinitas sehari-hari.

Sepeda merupakan kendaraan yang efisien, menyehatkan, tidak menimbulkan polusi dan harganya juga terjangkau tidak heran kalau di Cina dan Belanda sebagian besar masyarakatnya berangkat kerja dengan bersepeda. Bahkan di dua negara tersebut terdapat jalur khusus sepeda sehingga lebih aman dalam bersepeda. Terutama di Belanda di negara ini terdapat tempat penyewaan dan penitipan sepeda yang murah, aman dan nyaman. Bentuk sepedanya pun beragam sehingga semakin menambah asyiknya bersepeda ke tempat kerja.

Hmm, kira-kira di Indonesia kapan ya.. bisa seperti itu. Saya sebagai pecinta sepeda tentu sangat berharap suatu saat bisa menikmati apa yang di rasakan para pekerja di dua negara tersebut.

Selama tempat kerja kita tidak terlalu jauh atau masih dapat di tempuh dengan sepeda, tidak salah kan saya mengajak kita semua menggunakan sarana transportasi yang satu ini.

Dan semakin banyak orang yang bekerja bersepeda semakin besar pula kemungkinan terealisasinya jalur khusus sepeda.

Manfaat bersepeda


Sepintas, bersepeda mungkin dipandang sebagai olahraga yang mudah dilakukan. Kenyataannya bersepeda termasuk olahraga yang membutuhkan keterampilan. Keterampilan utama yang dibutuhkan dalam latihan fisik ini adalah keseimbangan. Organ yang akan terpengaruh dalam latihan bersepeda termasuk jantung dan paru-paru. Sedangkan otot yang dilatih dengan bersepeda adalah otot tungkai, lengan, perut, dan punggung. Cukup membuat tubuh 'bergerak', bukan?


Bersepeda bisa dilakukan sebagai aktivitas fisik, sebagai latihan fisik alias exercise, atau juga sebagai sport atau olahraga. Aktivitas fisik meliputi kegiatan sehari-hari yang melibatkan gerakan tubuh. Sebagai latihan yang bisa dilakukan semua kalangan, tapi tanpa kompetisi, bersepeda merupakan latihan fisik. Ini berarti bersepeda harus dapat memacu denyut jantung sesuai dengan target. Dengan begitu, fungsinya sebagai latihan yang meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru akan lebih optimal. Target denyut jantung yang biasanya digunakan dalam latihan fisik adalah memenuhi angka 60%-85% dari 220 dikurangi usia. Misalnya, usia kita 20 tahun, berarti target denyut jantung adalah 60% dari 200, yaitu 120 denyut per menit.
Bila dilakukan dengan baik, benar, teratur, dan terukur, bersepeda akan mampu meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru dalam fungsinya sehari-hari. Otomatis organ-organ tersebut dapat bekerja secara optimal.

Orang harus memerhatikan kebugaran dan kondisi medisnya, apakah cocok bersepeda. Orang-orang pengidap asma atau penyakit jantung, misalnya, disarankan agar berkonsultasi dulu dengan dokternya tentang olahraga apa yang cocok untuk kondisi tersebut.

Sebagai olahraga aerobik, bersepeda akan optimal bagi kebugaran tubuh jika dilakukan tiga hingga lima kali dalam seminggu, dengan memenuhi target denyut jantung. Idealnya latihan bersepeda, seperti latihan aerobik lain, dilakukan 20 hingga 60 menit sehari. misalnya bersepeda 10 menit di pagi hari, dan 10 menit lagi di sore hari.

Sumber: http://www.promosikesehatan.com/

Senin, 27 April 2009

Logo Paguyupan

Sanggau - Hai....Salam Onthelis untuk semua sahabat pecinta Sepeda tua dan para pengunjung blog. Setelah terbentuknya Kepengurusan Paguyuban Onthel dimana yang saat ini masih membahas nama yang cocok untuk perkumpulan ini, kita mendapat satu masukan untuk membuat logo dari sekian usulan baru satu saja yang mau menampilakan contoh logo atau lambang yang mungkin saudara juga sependapat

dari gambar tersebut diartikan Motif Dayak. Merah putih : Warna bendera. Gambar tangan Bergambar Alat Alat Sepeda .
gambar tangan berwarna merah melambangkan Semangat kebersamaan, berbagi dan saling bersilaturahmi.
mungkin..... Segenap anggota mempunyai usulan silahkan usulan tersebut disampaikan melalui imel onthelsanggau@yahoo.co.id usulan tersebut akan segera kami tindak lanjuti. ( Sul)

Minggu, 26 April 2009

Kepengurusan Onthel

Sanggau - Sabtu 25 April 2009 pada jam 16.00 halaman Rumah Rakyat di padati oleh puluhan Onthelis dengan Sepeda Tua Sehingga suasana saat ini Seperti melihat suasana sebelum kemerdekaan bangsa ini. dimana Sepeda merupakan kendaraan mewah dijamannya, dengan berbagai warna, model kayuhan dan atributnya

Kesan itu yang ditampilkan diacara Temu Ontelis & pembentukan Kepengurusan Onthel Sanggau yang mencetuskan Sebagai Pembina Bpk Bambang Harianto SH MH ( Kajari Sanggau) Penasehat: Bpk Sjamsul Chaidir & Bpk Edy Sumantri, Ketua Umum: Bpk G. Theno Ketua Harian Bidang Organisasi & Kegiatan Bpk Mulyoko, Bidang Pembinaan: Bpk Sri Harianto, bidang Penggalangan Dana: Budi Darmawan. Sementara itu untuk sekertaris Umum Sdr luis dibantu oleh Sekertaris 1 Nur Wahid, Sekertaris 2 Sdr Adi Fonger, Sekertaris 3 Sdr Iskandar Doyon. Dan untuk Bendahara dipercayakan kepada Saudari Rona yang dibantu oleh Saudara Valent. Namun untuk nama paguyuban masih menjadi pembahasan yang semula direncanakan dengan nama Lemari”S” ( Lereng Marri’ Sangau ) kemudian muncul usulan nama yaitu OSAKA ( Onthel Sanggau Kapuas ), KOSAK ( Komunitas Onthel Sanggau Kapuas), LOTUS ( Lereng Tua Sanggau)Sehingga untuk sementara waktu nama persatuan ontel Sanggau belum dapat di proklamirkan menunggu kesepakatan bersama.

Selesai dengan pembentukan kepengurusan dilanjutkan bersepeda bersama dilepas oleh penasehat dengan rute Jl Jend. Sudirman, Jl. A.Yani menuju jembatan sekayam dan berputar menuju jembat gantung lama menuju Muara Kantuk Jl . Pangeran mas. Jl Kartini kea rah Jl Juanda , Jl Jend.Sudirman dan berlabuh di halaman Kantor Bupati untuk melepas Lelah dan berpisah

Kegiatan serupa tapi taksama seperti ini akan selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa bangga bersepeda mengayuh hobby melepas kepenatan rutinitas sehari-hari, mengkampanyekan “Kembali Bersepeda” guna mengurangi polusi, pemanasan global & tentunya Sehat dengan bersepeda
Ontelis tidak membatasi usia para peserta, siapapun berhak untuk menjadi anggota komunitas ini, karena komunitas ini dibentuk adalah untuk menjalin persaudaraan bagi para pencinta sepeda tua/ Ontel. Pembentukan ini dihadiri sekitar 80 onthelis baik tua maupun muda dengan semangat “Mengayuh sepeda mengenang sejarah”


Selamat Pada Bapak Bapak, Saudara dan Saudari yang telah dipercayakan sebagai Pengurus Onthel Sanggau. Perjuangkan dan Hidupkanlah Onthel Sanggau hingga mendapat hati dimasyarakat bahwa kita bukan sekedar tren mengikuti mode ( Sul)

Selasa, 14 April 2009

Kaos Lereng marri'





Identitas suatu perkumpulan dapat terlihat dari atribut yang kenakan oleh anggota ataupun peserta dalam kelompok organisasi tersebut. Untuk itulah usulan pembuatan kaos pecinta onthel kami usulkan berbentuk sebagaimana gambar berikut.

Ayo ...bagaimana ada usulan??? masukan saja ke imel onthelsanggau@yahoo.co.id
Untuk harga kaos tersebut Ukuran : L,M, = 80 Ribu XL = 85 Ribu XXL 90 Ribu Bahan Katun Sablon Bahan Karet Contoh Kaos dan bahan Sablon Ada pada Saudara : Bang Jul, Bpk Mulyoko dan Sulaiman.Harga Tersebut sudah termasuk ongkos kirim dari Jawa. karena Pembuatan di jawa.

Jumat, 10 April 2009

"Kamu adalah apa yang kamu pikirkan"

Menilik asiknya beronthelria ternyata sekali gowes bisa ketagihan. Ini merupakan nikmat bersepeda, kita mampu melalui retrek jalur yang bagaimanapun asal dalam benak kita mampu, ada petuah bijak yang pernah saya dengar "kamu adalah apa yang kamu pikirkan" falsafah itu benar-benar bisa terjadi pada saat kita bersepeda, apa bila kita bersepeda merasa yakin mampu dengan berbagi pikiran yang Positif tentunya
tetapi kalao anda berpikir perjalan itu...ah melelahkan, capek, ga punya kerjaan, ditambah lagi kebiasaan kamu kemana-mana naik motor/mobil, n segala pikiran yang pstinya nurutin nyali kamu buat bersepeda.
Nah balik lagi, apa yang kamu pikirkan itulah yang bakal terjadi! Coba deh, ambil sepedamu, lalu gowes n saat pikiran negatifmu mulai nyerang, yang selalu bilang bahwa kamu ga bisa nyampe sampe tujuan, tapi yakinkan diri kamu dan bilang aja ke pikiranmu, kalo saya bisa sampe ke tempat tujuan. Dan itu pasti terjadi.
Dapat kesimpulan dengan cara bersepeda pun kamu bisa melatih pikiranmu bukan??? "kamu adalah apa yang kamu pikirkan" (Sul / berbagi sumber)

Mengapa Bersepeda?



Ternyata wabah yang saat ini menjangkit di kabupaten Sanggau berupa Virus Onthelis ternyata banya sisi nanfaatnya sebagaiman terkutif di sebuah situs http://www.bicyclinginfo.org/ dimana di jelaskan antara lain :
Manfaat Kesehatan
Tidak peduli berapa lama jam terbang bersama Othel, merupakan cara berolahraga yang menyehatkan. Aktivitas fisik memegang peranan sangat penting sekarang ini. Kita bisa mengamati, banyak orang sekarang ini lebih banyak berdiam diri duduk dan menderita obesitas dikarenakan kurangnya aktivitas fisik. hal ini menjadikan hidup mereka beresiko. Meningkatnya aktivitas fisik yang sederhana sekalipun, sampai tingkat sedang, akan mendatangkan keuntungan yang cukup dibandingkan mereka yang tidak terlalu aktif. Melakukan kegiatan fisik ringan sampai sedang akan mengurangi resiko penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit kronis lain yang mengancam jiwa. Aktivitas fisik juga merangsang kesehatan mental dan bahkan mengurangi biaya pemeliharaan kesehatan kita. Orang dewasa sampai usia lanjut juga akan mendapatkan keuntungan dari kegiatan bersepeda ini. Olahraga yang teratur akan memberikan banyak manfaat kesehatan bagi usia lanjut, termasuk didalamnya jantung yang lebih kuat, mental yang positif dan banyak manfaat lain yang tidak berdiri sendiri, manfaat yang penting dan akan terlihat ketika populasi kita menginjak usia tua pada masa-masa mendatang.
Manfaat Kualitas Hidup
Kondisi yang lebih baik untuk kegiatan bersepeda mempunyai manfaat yang tidak bisa dipisahkan terhadap kualitas hidup di kota-kota besar. Jumlah orang yang bersepeda dapat menjadi indikator yang baik terhadap usia harapan hidup masyarakat. Seperti kita ketahui tingginya usia harapan hidup merupakan faktor yang mempengaruhi ketertarikan dunia bisnis dan pencari kerja, dan tidak kalah penting juga akan menarik wisatawan.
Kenyamanan bersepeda dan rute yang terpadu memberikan alternatif lain dari penggunaan kendaraan pribadi (bermotor) dan akan meningkatkan kontak sosial dengan orang lain. Dengan tersedianya fasilitas jalur sepeda dan pejalan kaki, masyarakat akan berinteraksi satu sama lain dan memperkuat hubungan antar tetangga sekitar. Jika ini semua tercapai, maka masyarakat yang ada akan menjadi masyakarakat yang sehat dan memiliki identitas sosial yang baik.

Masihkah Anda malu bersepeda????????????? Let’s Back To Bike. ( Sul)

Dulu yang Saat ini ini di kenang kembali

Rabu, 08 April 2009

Back to Bike

Back to Bike sebuah ungkapan yang sangat sederhana sesederhana kayuhan menuju tambatan perjalanan. Serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kebersamaan guna menumbuhkan kembali kecintaan pada sepeda yang telah lama terlupakan telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu dibuka Oleh Bupati Sanggau Ir. H. Setiman H Sudin di halaman Kantor Bupati yang berahir Finish di Halaman Polres Sanggau. Kegiatan ini melibatkan ratusan masyarakat, tua maupun muda, Pegawai Negeri maupun Swasta bahkan anak anak sekolah turut ambil bagian. Ayoooooooo bersepeda. Karena Lebih baik naik sepeda Kumbang dari pada naik mercy hasil korupsi.

oyo kita berbagi

Web Hosting